– Mengonsumsi ikan air tawar yang ditangkap sebulan sekali di danau dan sungai AS setara dengan meminum air minum yang mengandung “bahan kimia PFAS”, sebuah studi oleh Kelompok Kerja Lingkungan (EWG) nirlaba AS memperingatkan pada bulan Januari .
Menurut Sputnik News, lebih dari 330 spesies hewan di setiap benua kecuali Antartika terkontaminasi bahan kimia sintetis yang dikenal sebagai PFAS, menurut analisis yang diterbitkan oleh kelompok advokasi nirlaba.
Hewan di seluruh dunia terpapar senyawa Teflon kecuali di Antartika
Jejak dari apa yang disebut “bahan kimia selamanya” diidentifikasi dalam darah hewan setelah tinjauan mendalam lebih dari 100 studi peer-review baru-baru ini tentang kontaminasi PFAS oleh Kelompok Kerja Lingkungan (EWG).
Sisa waktu -9:49
Unibots.in
Baca juga:
Segudang fakta ilmiah tentang Capybara: Suka makan tebu, bisa kena rabies dan TBC
“Anda mungkin menemukannya di mana pun Anda menguji senyawa ini. Saya pikir itu sangat mengejutkan,” kata David Andrews, seorang ilmuwan senior dalam kelompok yang berkontribusi pada laporan tersebut.
Penemuan “serius” menawarkan daftar satwa liar mulai dari kutu kecil dan plankton
hingga harimau Siberia, beruang kutub, babi hutan, kuda, anjing, dan tiram – sebut saja.
Daerah Kutub Selatan. (dapat digabungkan)
Daerah Kutub Selatan. (dapat digabungkan)
“Dibutuhkan enam dekade penelitian manusia untuk benar-benar memahami bagaimana bahan kimia ini memengaruhi biologi kita dalam berbagai cara… dan tidak ada alasan untuk percaya bahwa efek yang sama tidak akan terjadi pada satwa liar,” tambah Andrews.
Baca juga:
Dikenal sebagai Santuy, capybara ternyata memiliki banyak musuh alami: berikut fakta uniknya
Senyawa PFAS mendapat julukan “bahan kimia selamanya” karena ketahanannya terhadap degradasi di alam atau di dalam tubuh manusia.
Dengan demikian, mereka dapat terakumulasi dalam jangka waktu
yang lama dan bertahan di udara, tanah, air, dan tubuh.
Sejumlah besar penelitian telah menunjukkan bahwa itu dapat menyebabkan kanker dan memiliki efek negatif pada reproduksi, perkembangan, sistem kardiovaskular, hati, dan sistem kekebalan tubuh. Penggunaan bahan kimia ini secara ekstensif dalam manufaktur industri dimulai pada tahun 1940-an, seringkali untuk membuat produk tahan air.
Baca juga:
Apa yang dimakan buaya? Hewan purba itu bisa menelan 3 kg daging per hari
PFAS (Per- and Polyfluoroalkyl Substances) adalah sekelompok senyawa kimia sintetik yang digunakan dalam berbagai produk konsumen seperti Teflon, jas hujan, kemasan makanan, dan bahan kimia pemadam kebakaran.
Terdiri dari atom fluorida dan karbon, PFAS bersifat hidrofobik (tidak larut dalam air) dan tahan terhadap panas dan api.
Baca Juga :